Workshop Online : Belajar Menyukai Karya Sendiri

Halo!

Satu bulan lalu, saya sempat mengisi workshop online yang diadakan oleh salah satu komunitas menulis Wattpad. Temanya sendiri cukup sulit–bagi saya yang memang kurang percaya diri–yaitu, ‘Belajar Menyukai Karya Sendiri’.

Berikut isi materi yang saya sampaikan.

Aku pernah mendengar Elizabeth Gilbert bilang–persisnya aku lupa tapi kurang lebih begini, “Aku tidak setuju dengan penulis yang menganggap bahwa karya mereka adalah anak.” Ketika penulis menganggap karya mereka sebagai anak, maka dia akan melindungi apa pun yang terjadi pada naskahnya. Hal ini sama dengan ketika kamu menyukai karya sendiri dengan berlebihan, kamu mungkin akan sulit untuk bisa menilai baik dan buruknya. 

  1. Kita harus menyukainya, supaya karya yang sudah kita mulai itu bisa lanjut sampai kata ‘tamat’ di naskah.
  2. Tapi, di sisi lain, kita nggak boleh gelap mata karena kita harus menjadi judge atas naskah kita sendiri. Saat jadi judge, apa yang akan terjadi kalau kita memiliki perasaan suka yang mendalam sama karya kita? Pasti nggak akan bisa melihat kekurangannya, deh. Aku harap di sini teman-teman sudah bisa mulai membayangkan untuk menempatkan diri saat berhadapan dengan naskah ya. 

Jadi, dalam proses apa aja sih kita perlu ‘menyukai’ karya kita

Tergantung bagaimana proses yang teman-teman lakukan. Tapi, pada dasarnya, kalau aku, yang kusebut proses itu sudah dimulai sejak benih ide itu ada. Sehingga kita harus terus memupuk rasa suka itu saat kita mulai interaksi dengan karakter, mengembangkan outline, dan pastinya ketika menulis draft pertama-nya. 

Caranya gimana?

Ini cara yang kugunakan supaya bisa semakin suka dengan karya sendiri. 

  1. Buat karakter yang memang kamu suka. Entah emang dia gebetan kamu, atau idola kamu, apa pun itu pokoknya karakter yang memang bikin kamu senyam-senyum sendiri pas ngebayanginnya.
  2. Buat naskah yang memang kamu banget. Misalnya, kamu punya hobi atau tertarik banget dan memang lagi pengen belajar soal bahasa Jepang. Nah, kamu bisa tuh bikin naskah yang ada hubungannya dengan Jepang, baik lokasi, karakter, atau apa pun itu. Atau, seandainya di dunia nyata adalah seorang cheerleader dan suka banget dengan bidang ini, kamu bisa bikin naskah soal kapten cheerleader. Jadi naskah itu bikin kamu nyaman saat ngerjainnya.
  3. Gali ide dan buat adegan yang men-trigger kamu untuk terus lanjut. Misalnya kamu suka banget sama adegan pasang sepatu ala Decendants of the Sun (maap, maap kalau udah ketinggalan zaman nih :D) kamu tulis aja dulu. Biarkan sosok hakim dalam diri kamu yang men-judge-nya kemudian saat proses naskah sudah selesai. 
  4. Kata orang kalau lagi jatuh cinta, kita bakal terbayang sosok doi terus kan? Nah, bawa karakter kamu di setiap kegiatan. Mulai dengar lagu-lagu yang berhubungan dengan karaktermu, nonton film yang disuka karaktermu, atau kalau kamu ngambil karakter dari artis, kamu bisa tonton filmnya dan amati tingkah lakunya. 
  5. Fokus! Intinya cuma satu, sih. Fokus sama naskah sendiri dulu.

 

Pada dasarnya kita harus ingat bahwa tidak semua orang akan menyukai karya kita, ya. Jadi jangan sampai kecewa kalau ada orang yang menjelek-jelekkan karyamu. Selama dia memberikan masukkan, harus kita terima dengan baik supaya ke depannya kita bisa belajar memperbaiki karya kita.

Selamat berkarya, teman-teman~

Best regards,

sign2


Leave a comment